saipul anwar
2db04
36112789
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
Oleh : Saliman
ABSTRAK
Informasi adalah salah satu dari lima jenis utama sumber daya
yang dapat dipakai oleh manajer. Semua sumber daya termasuk informasi
dapat dikelola. Pengelolaan informasi semakin penting seiring dengan
rumitnya kegiatan bisnis yang setiap saat membutuhkan informasi yang
akurat dan demi pelayanan yang memuskan pada para pelanggan.
Pengelolaan informasi juga lebih menantang sejalan dengan
perkembangan kemampuan komputer saat ini.
Output komputer digunakan oleh berbagai pihak untuk bahan
pengambilan keputusan, terutama seorang manajer dalam suatu
perusahaan. Saat para manajer melakukan fungsi dan perannya,
memerlukan dukungan informasi yang akurat, cepat dan tepat agar dapat
melakukan tugasnya secara efektif. Hal ini akan terwujud apabila manajer
memiliki keahlian dalam bidang komunikasi dan pemecahan masalah
dengan pengetahuan tentang komputer dan informasi. Selanjutnya
pengelolaan informasi akan merupakan sebuah sistem, yang saling
tergantung sekaligus bersinergi antar berbagai komponen yang
membentuk sistem tersebut. Sistem ini dikenal dengan sistem informasi.
Karena digunakan untuk membantu manajer dalam mengambil kebijakan
maka disebut dengan sistem informasi manajemen.
Akibat perkembangan lembaga yang dikelolanya manajer tidak
hanya mengelola sumber daya fisik saja, tetapi juga sumber daya
konseptual. Sumber daya konseptual sangat abstrak sehingga sulit untuk
dikelola. Cara pengelolaannya adalah dengan mengubah menjadi simbolsimbol
yang memiliki value (nilai), sehingga dapat dikalkulasi. Cara
pengelolaan sumber daya koseptual ini yang paling tepat adalah dengan
menggunakan bantuan mesin, dalam hal ini komputer. Dengan demikian
sistem informasi manajemen akan lebih efektif apabila dikelola atau
berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer tersebut lebih
dikenal sebagai (computer-based information system) atau CBIS.
PENDAHULUAN
Setiap pimpinan suatu lembaga selalu menggunakan informasi untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga subyek dari manajemen informasi
bukanlah suatu hal yang baru. Informasi telah ada sejak adanya manusia sampai
saat ini dan masa mendatang. Kegunaan informasi juga relatif sama dari waktu ke waktu yaitu sebagai alat untuk mendukung pengambilan keputusan mulai dari
keputusan individual sampai pada tingkatan keputusan seorang manajer
profesional pada kalangan lembaga bisnis modern.
Daya dukung informasi terhadap pengambilan keputusan sangat berarti,
sehingga cara-cara pengelolaan informasi mulai diperhatikan oleh manusia
sejalan dengan perkembangan peradabannya. Dengan demikian apa yang telah
dijelaskan di atas sangat tepat bahwa subyek informasi bukanlah suatu hal yang
baru, namun cara-cara mengelola informasi agar ada kemudahan dalam
memperoleh informasi yang akurat dan mutakhir inilah yang selalu mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Selanjutnya
untuk menjawab permasalahan ini diperlukan teknologi yang mumpuni. Inovasi
yang sangat memungkinkan untuk mengatasi hal tersebut adalah komputer.
Lembaga atau organisasi menajdi semakin sadar bahwa informasi adalah suatu
sumber daya yang penting dan sangat strategis, dan komputer dapat mengelola
sumber daya tersebut.
Perkembangan program-program komputer yang sengaja dirancang untuk
memudahkan manajemen dalam mengelola informasi sangat pesat. Aplikasi di
berbagai bidangpun semakin luas, terutama aplikasi di bidang bisnis yang
dimaklumi sebagai indikator kemajuan suatu peradaban manusia. Pada dunia
bisnis dikenal beberapa jenis aplikasi program komputer untuk mendukung
kinerja suatu lembaga bisnis, seperti aplikasi yang berkaitan dengan penanganan
transaksi akuntansi, aplikasi yang berkaitan dengan bidang manajemen sumber
daya manusia, aplikasi yang berkaitan dengan bidang pengambilan keputusan,
aplikasi yang berkaitan dengan bidang informasi manajemen, bahkan sampai
pada kantor maya (virtual office), dan sistem berbasis pengetahuan (knowledgebased
system). Seluruh aplikasi program komputer atau lebih dikenal dengan
software di bidang bisnis tersebut lebih dikenal dengan istilah sitem informasi
berbasis komputer (computer-based information system), atau CBIS.
Kemampuan komputer mengelola informasi bisnis yang semakin kompleks
dijelaskan oleh Reymond McLeod (2004:3) sebagai berikut:
manajer. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain,
dan perhatian pada topic ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama,
bisnis telah menjadi semakin rumit, dan kedua, komputer telah mencapai
kemampuan yang semakin baik”.
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa solusi yang dapat diambil untuk
menangani dan mengelola informasi bisnis, yang setiap saat dibutuhkan untuk
mendukung pengambilan keputusan pihak manajer diperlukan suatu teknologi
yang mampu mendukung yaitu komputer. Tegasnya bahwa sistem informasi
berbasis komputer merupakan andalan dunia bisnis. Agar dunia bisnis, kalangan
pemerintahan, maupun dunia pendidikan dapat eksis maka harus menguasai
informasi yang sudah berbasis komputer. Hal tersebut senada dengan pendapat
Wahyudi Kumorotomo (2001:15) yang mengatakan sebagai berikut:
“… secara teoritis SIM dapat dilaksanakan tanpa bantuan alat komputer.
akan tetapi sistem manajemen yang semakin kompleks di dalam
organisasi-organisasi modern, dan juga melihat kenyataan bahwa harga
perangkat keras maupun perangkat lunak komputer relative semakin
murah, unsure komputer tidak dapat diabaikan peranannya. Maka setiap
pambahasan tentang SIM modern sekarang ini hampir dapat dipastikan
akan melibatkan pembahasan tentang sistem komputer sendiri. SIM yang
berbasis komputer (computer-based management information systems),
merupakan topic inti dalam setiap pembahasan tentang SIM”.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa sistem informasi yang paling
efektif saat ini, adalah sistem informasi yang pengelolaanya menggunakan
perangkat komputer, atau sistem informasi berbasis komputer.
MANAJEMEN INFORMASI
Output informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, nonmanajer,
serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan
perusahaan. Manajer berada pada semua tingkat organisasi perusahaan, dan
dalam semua area bisnis. Manajer melaksanakan berbagai fungsi dan peran,
supaya berhasil dalam aktivitasnya manajer memerlukan keahlian dalam
komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer perlu mengerti komputer (computer literate), tetapi yang lebih penting mereka perlu mengerti informasi
(information literate).
Manajer harus mampu melihat bahwa unit yang berada di bawah
kendalinya merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem dan
berada dalam supersistem yang lebih besar. Perusahaan atau lembaga adalah
suatu sistem yang bersifat fisik, namun dikelola dengan menggunakan suatu
sistem konseptual. Sistem konseptual itu terdiri dari suatu pengolah informasi
yang mengubah data menjadi informasi dan menggambarkan sumber daya fisik.
Penjelasan di atas dapat dipertegas dengan ilustrasi sebagai berikut:
Manajer perusahaan berskala kecil dengan aset yang belum begitu besar, dan
sumber daya manusia terbatas, misalnya sebuah kios, masih mampu mengelola
usahanya dengan mengamati aktiva-aktiva berwujudnya seperti barang
dagangan, cash register, ruangan, dan bahkan arus pelanggan. Pada saat skala
operasi meningkat menjadi suatu perusahaan dengan ratusan atau ribuan
pekerja, dengan operasi yang tersebar di wilayah yang luas, manajer tidak lagi
dapat mengandalkan pengamatan, tetapi harus lebih mengandalkan informasi.
Manajer memanfaatkan banyak laporan atau informasi untuk memahami atau
mengetahui kondisi fisik perusahaan. Sehingga dapat dibayangkan betapa
mudahnya seorang direktur memahami seluruh kondisi perusahaan dalam sesaat
dengan memanfaatkan informasi, sekaligus mengandalkan informasi tersebut
untuk pengambilan keputusan.
Dengan demikian para manajer menyadari sepenuhnya bahwa informasi
merupakan suber daya yang sangat berharga, sehingga perlu dikelola sebaikbaiknya,
hal ini senada dengan pendapat Wahyudi Kumorotomo ((2001:2) yang
menjelaskan bahwa semakin banyak organisasi atau perusahaan yang
mencurahkan perhatian utamanya pada penciptaan informasi yang bermanfaat
bagi manajemen, namun yang lebih penting lagi adalah bahwa hanya
perusahaan atau organisasi yang mampu mencari dan mendapatkan informasi
secara efektif yang akan berhasil. Lebih jauh Reymond McLeod (2004:3)
menjelaskan tentang pentingnya sumber daya inforamsi, dengan memasukkan informasi ke dalam lima jenis utama sumber daya, yaitu: manusia, material,
mesin (termasuk fasilitas dan energi), uang, dan informasi (termasuk data).
Tugas manajer adalah mengelola kelima sumber daya tersebut agar dapat
digunakan dengan cara yang paling efektif. Empat jenis sumber daya yang
pertama memiliki wujud (kasat mata), sehingga secara fisik dapat disentuh,
dikelola dan dimanfaatkan secara langsung. Sumber daya tersebut dikenal
dengan istilah sumber daya fisik, sedangkan sumber daya yang ke lima yaitu
informasi, hanya memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuk atau
wujudnya. Sumber daya informasi disebut juga dengan sumber daya konseptual.
Para manajer dituntut agar dapat menggunakan sumber daya konseptual untuk
mengelola sumber daya fisik.
Terkait dengan pendapat di atas Wahyudi Kumorotomo (2001:9)
menjelaskan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus
mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efekti.
Kemudian yang dimaksud dengan unsur atau komponen pembentuk organisasi
adalah bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal
yang bersifat abstrak atau konseptual.
Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan pada saat
diperlukan. Pada proses penyusunan sumber daya mengharuskan kegiatan
pengubahan bahan mentah menjadi suatu bentuk yang lebih siap digunakan,
menjadi lebih halus, tepat ukuran, akurat, pasti, dan sebagainya.
Proses pengolahan atau penyusunan sumber daya menjadi lebih baik
tersebut, memerlukan biaya mahal, sehingga setelah sumber daya tersebut
disusun seorang manajer dituntut untuk memaksimalkan penggunaan sumber
daya dalam kegiatan manajemennya. Selanjutnya manajer harus meminimalkan
biaya dan waktu yang terbuang untuk perbaikan sumber daya dengan cara
menjaga berfungsinya sumber daya secara kontinyu pada titik efisiensi puncak.
Manajer baru melakukan penggantian sumber daya tersebut pada saat kritis,
sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumber daya terdiri dari
sumber daya fisik dan sumber daya konseptual. Manajer harus mampu
mengelola kedua sumber daya tersebut. Mengelola sumber daya konseptual
dalam hal ini informasi tidak semudah mengelola sumber daya fisik, karena
obyek yang dikelola hanya merupakan representasi dari suatu benda berujud
atau bahkan hanya sebuah fenomena yang hanya dapat dirasakan, didengar
atau dicium baunya. Dengan demikian dibutuhkan personal yang memahami
value added dari sebuah sumber daya konseptual, agar model dan cara
pengelolaannya tepat. Manajer harus memahami bahwa lahirnya sebuah
informasi melalui tahapan yang cukup rumit, sehingga mampu memfasilitasi
personal yang bertugas mengelola sumber daya konseptual.
Fasilitas yang disediakan harus mencakup semua proses pengelolaan
informasi mulai dari pengumpulan data mentah, sampai pada kegiatan proses
data menjadi sebuah informasi yang berguna. Informasi tersebut selanjutnya
akan didistribusikan kepada pihak-pihak dalam organisasi yang layak menerima,
dalam bentuk yang tepat, saat yang tepat sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal. Akhirnya manajer akan membuang atau memusnahkan informasi yang
tidak berguna untuk diganti dengan informasi yang lebih mutakhir dan akurat.
Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh personal pengelola sumber daya
konseptual dengan dukungan fasilitas yang memadai. Seluruh aktivitas tersebut
mulai dari memperolah informasi, menggunakannya seefektif mungkin, dan
membuangnya pada saat tidak dibutuhkan lagi, dengan dukungan fasilitas yang
memadai oleh Reymond McLeod (2004:4) disebut dengan istilah manajemen
informasi.
PERKEMBANGAN MANAJEMEN INFORMASI
Peningkatan penggunaan sistem informasi pada akhir-akhir ini, tidak
terlepas dari perhatian manajemen dalam perusahaan terhadap betapa
pentingnya manajemen informasni. Para manajer memberikan perhatian yang
semakin besar pada manajemen informasi selama beberapa tahun terakhir ini,karena dua alasan utama. Pertama, kegiatan bisnis telah menjadi semakin rumit.
Kedua, komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik. Secara lebih
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kegiatan Bisnis Semakin Rumit
Bisnis memang selalu rumit, tetapi sekarang ini lebih rumit dibandingkan
sebelumnya. Semua perusahaan terkena pengaruh ekonomi internasional dan
bersaing dalam pasar internasional, teknologi bisnis menjadi semakin rumit,
batas waktu untuk bertindak semakin singkat dan terdapat pula kendala-kendala
sosial. Setiap pengaruh ini memberi kontribusi pada kerumitan bisnis.
Mengenai pengaruh ekonomi internasional dapat dimaklumi karena
perusahaan-perusahaan besar maupun kecil semua terkena pengaruh ekonomi
yang dapat bersumber dari bagian dunia manapun. Pengaruh tersebut dapat
terlihat pada nilai relative mata uang tiap negara. Pembeli melakukan pembelian
di Negara-negara yang mata uangnya memiliki nilai paling besar. Sebagai
contoh, saat Meksiko mendevaluasikan peso pada akhir 1980-an, banyak turis
Amerika Serikat yang memutuskan untuk berlibur di Meksiko daripada di tempat
lain, seperti Hawaii.
Sedangkan persaingan dunia dapat dijelaskan bahwa perusahaanperusahaan
tidak lagi bersaing dalam wilayah geografisnya sendiri. Sebaliknya
persaingan terjadi pada skala dunia. Dampak dari persaingan ini dapat terlihat
pada impor dari luar negeri. Sebagai contoh keputusan General Motors pada
awal tahun 1990-an untuk menutup banyak pabriknya menunjukkan bahwa
industri raksasa pun tidak terhindar dari dampak persaingan, yang dapat berasal
dari bagian dunia manapun.
Sementara itu kerumitan teknologi yang meningkat dapat dilihat setiap
saat bahwa berbagai teknologi yang diterapkan dalam dunia bisnis selalu
mengalami perubahan yang sangat pesat. Bebarapa kemudahan pelayanan
teknologi memanjakan manusia seperti bar code scanners di pasar swalayan,
sistem pemesanan penerbangan yang berbasis komputer, automated teller
machine, dan closed circuit television di gedung-gedung parkir. Juga terdapat banyak teknologi di belakang layar, yang tidak terlihat misalnya robot-robot
pabrik, serta peralatan otomatis untuk penanganan dan penyimpanan barang
dagangan. Perusahaan-perusahaan melakukan investasi pada teknologi ini
supaya mereka dapat melaksanakan operasi yang diperlukan secara lebih efektif.
Batas waktu juga semakin singkat, dapat diketahui bahwa semua tahap
operasi bisnis sekarang ini dilaksanakan secara lebih cepat daripada sebelumnya.
Para wiraniaga melakukan pemasaran melalui telepon (telemarketing) untuk
menghubungi pelanggan mereka dalam beberapa detik, perintah penjualan
dikirim secara elektronik dari satu komputer ke komputer yang lain, dan pabrik
membuat jadwal pengiriman material agar tiba tepat pada waktunya (just in
time).
Namun demikian kendala-kendala social juga tetap ada, di mana tidak
semua tekanan mendukung produksi, sebagian malah mendorong non-produksi.
Hal ini nyata pada produk dan jasa yang tidak diinginkan masyarakat.
Keputusan-keputusan bisnis harus didasarkan pada faktor-faktor ekonomis,
tetapi keuntungan dan biaya sosial harus juga dipertimbangkan. Perluasan
pabrik, produk baru, tempat penjualan baru, dan tindakan-tindakan serupa
semuanya harus dipertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.
Kemampuan Komputer yang Semakin Baik
Dalam hal ukuran dan kecepatannya, komputer-komputer tahun 1950-an
dan 1960-an tampak seperti dinosaurus dari Jurassic Park. Komputer-komputer
ini ditempatkan dalam “ruangan besar” dan hanya boleh disentuh oleh para
spesialis komputer perusahaan. Para pemakai tidak pernah berhubungan
langsung dengan perangkat keras, tetapi pengaturan seperti ini di rasa cocok
oleh para pemakai. Umumnya, pemakai tidak tahu cara menggunakan komputer
dan takut untuk belajar.
Para pemakai komputer sekarang justru sebaliknya, sangat mungkin
memiliki terminal keyboard atau komputer mikro di ruangan mereka. Banyak
komputer mikro dihubungkan dengan komputer-komputer lain dalam suatu
jaringan. Bukan hanya komputer yang tersedia, para pemakai pun tahu cara menggunakannya. Para pemakai sekarang tidak memandang komputer sebagai
sesuatu yang istimewa tetapi sebagai bagian peralatan kantor yang dibutuhkan,
seperti halnya meja, telepon atau mesin fotokopi.
PEMAKAI INFORMASI
Awalnya pemakai output komputer adalah pegawai administrasi di bagian
akutansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji,
pengelolaan persediaan, dan penagihan. Sebagian informasi juga di sediakan
bagi para menejer, tetapi hanya sebagai produk sampingan dari aplikasi
akuntansi
Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai suatu sistem informasi
manajemen (SIM), merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa
para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Saat
perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mulai dikembangkan berbagai
aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajemen. Kroenke
dalam Abdul Kadir (2003:5) menjelaskan bahwa sistem informasi memberikan
nilai tambah terhadap proses produksi, kualitas, manajemen, pengambilan
keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja
sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Sebenarnya bukan hanya manajer yang
memperoleh manfaat dari SIM, para pegawai non-manajer juga menggunakan
produk SIM, bahkan yang berada di luar perusahaan, seperti para pelanggan
yang menerima faktur dan laporan, para pemegang saham menerima cek
dividen, dan pemerintah menerima laporan pajak. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa para pemakai SIM meliputi: manajer, non-manajer, orang atau
organisasi di luar perusahaan.
FUNGSI DAN PERAN MANAJER
Pada tahun 1914, seorang ahli teori manajemen berkebangsaan Perancis,
Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melaksanakan lima fungsi-fungsi
manajemen yang utama. Pertama, manajer merencanakan (plan) apa yang akan mereka lakukan. Kemudian, menyusun staf (staff) organisasi mereka dengan
sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka
mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka
mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasi secara
optimal. Semua manajer, apapun tingkatannya melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut, walaupun mungkin dengan penekanan yang berlainan.
Sementara itu Henry Mintzberg, professor pada McGill University Kanada,
menganggap bahwa fungsi-fungsi Fayol tidak memberikan gambaran yang
menyeluruh. Ia mengembangkan kerangka kerja yang lebih yang harus
dimainkan oleh manajer, meliputi aktivitas antar-pribadi (interpersonal),
informasi (informational) dan keputusan (decisional).
Sistem informasi manajemen yang baik, dirancang berdasarkan fungsifungsi
dan peran-peran manajerial tersebut. Di samping itu agar SIM yang
dirancang oleh suatu lembaga benar-benar fungsional, maka harus
dikembangkan dengan memperhatikan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
manajer Reymond McLeod (2004:7-8). Keahlian tersebut meliputi keahlian dalam
berkomunikasi dan keahlian dalam memecahkan masalah. Keahlian tersebut
akan segera terbentuk apabila SIM yang dikembangkan benar-benar fungsional.
Keahlian manajer dalam berkomunikasi meliputi kegiatan menerima dan
mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis. Komunikasi tertulis
meliputi laporan, surat, memo, surat elektronik dan terbitan berkala. Komunikasi
lisan terjadi saat rapat, saat menggunakan telepon atau voice mail, saat
meninjau fasilitas, dan selama acara makan, bisnis serta berbagai kegiatan
sosial. Tiap manajer memiliki pilihan medianya sendiri. Seorang manajer
mungkin lebih menyukai percakapan telepon daripada surat elektronik,
sementara yang lain mungkin kebalikannya. Para manajer menyusun suatu
perpaduan media komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemen mereka.
Keahlian manajer dalam memecahkan masalah (problem solving) dapat
didefinisikan sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu
permasalahan. Masalah biasanya dianggap sebagai sesuatu yang selalu buruk, karena sangat sedikit yang menganggap masalah sebagai sesuatu untuk meraih
kesempatan. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama
proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan
(decision making), yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan.
Keputusan adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.
MANAJER DAN SISTEM
Ahli-ahli manajemen sering mangatakan bahwa jika seorang manajer
memandang organisasinya sebagai suatu sistem, hal itu akan menjadikan
pemecahan masalah lebih mudah dan lebih efektif. Sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area bisnis cocok dengan
definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya, di mana sumber daya
tersebut bekerja menuju tujuan tertentu yang telah ditentukan oleh pemilik atau
manajemen.
Di samping konsep sistem, ada lagi konsep supersistem dan subsistem.
Jika suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih
besar itu adalah supersistem. Contohnya, pemerintahan kota adalah suatu
sistem, tetapi ia juga merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yaitu
pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi adalah supersistem dari
pemerintahan kota dan juga merupakan subsistem dari pemerintahan nasional.
Dalam dunia bisnis, sistem perusahaan berada dalam satu atau lebih
sistem lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Jika perusahaan itu suatu
bank, misalnya, perusahaan tersebut merupakan bagian dari masyarakat
keuangan. perusahaan tersebut juga merupakan bagian dari masyarakat bisnis,
masyarakat setempat, dan masyarakat global.
Sistem perusahaan juga mencakup sistem-sistem yang lebih kecil atau
subsistem. Subsistem dari bank mungkin barupa departemen-departemen seperti
tabungan, rekening koran dan pinjaman angsuran. Walaupun tiap subsistem ini
memiliki tujuannya masing-masing, tujuan-tujuan bawahan ini mendukung dan memberi kontribusi pada tujuan keseluruhan perusahaan. Antara supersistem,
sistem dan subsistem harus terjalin dalam satu kesatuan yang bersinergi.
Ketiganya harus diikat dalam sebuah sistem informasi manajemen. Dengan
demikian sistem informasi yang menghasilkan informasi dengan akurasi dan
presisi tinggi menjadi sebuah keharusan, agar ketiga sistem tersebut dapat
berjalan seiring dan sejalan dalam mencapai tujuan.
Manajer pada tingkat supersistem disebut manajer puncak (top manger),
manajer pada tingkat sistem disebut manajer menengah (middle manager), dan
manajer pada tingkat subsistem disebut manajer rendah (lower manager). Ketiga
tingkat manajer tersebut dapat bekerjasama dengan baik apabila didukung oleh
sistem informasi yang handal, yang mampu menghasilkan informasi yang
memiliki akurasi dan presisi tinggi, sehingga keputusan yang diambil pada
tingkat manajer puncak tidak akan bertentangan dengan keputusan pada tingkat
manajer rendah, atau sebalinya. Hal ini hanya mungkin terjadi apabila sistem
informasi yang digunakan sudah berbasis komputer (CBIS), dan saling
berhubungan satu sama lain. Sejalan dengan pendapat di atas mengenai kualitas
informasi agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan secara tepat, Abdul
Kadir (2003:46) menjelaskan bahwa informasi yang berkualitas adalah informasi
yang baik, yang memiliki karakteristik : relevansi, ketepatan waktu, dan
keakurasian.
MACAM DAN NILAI CBIS
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi
digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan
maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam mengolah
informasi terdiri dari berbagai aplikasi berbasis komputer, seperti SIA, SIM, DSS,
kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan, Reymond McLeod (2004:14).
Istilah yang mencakup semua aplikasi berbasis komputer adalah sistem
informasi berbasis komputer (computer based information system), atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua
subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah.
Tanpa memandang apakah spesialis informasi atau pemakai yang
mengembangkan aplikasi, CBIS harus dinilai dengan cara yang sama seperti
investasi besar lain dalam perusahaan. Sebenarnya sangat sulit mengukur nilai
CBIS, ada perusahaan yang mencoba menimbang nilai komputer berdasarkan
biaya tenaga administrasi (clerical cost) yang digantikan. Sebenarnya hal ini
tidaklah tepat, karena setelah ada CBIS hanya sedikit pegawai administrasi yang
kehilangan pekerjaanya. Namun manfaat yang besar diperoleh perusahaan
setelah ada CBIS, yaitu mampu mencapai peningkatan efisiensi dan efektivitas,
bahkan mampu mengurangi investasi.
Sebagi bukti bahwa CBIS itu lebih efisien dari pendahulunya (sistem
manual), dijelaskan oleh Reymond McLeod (2004:19) bahwa salah satu aplikasi
komputer pertama adalah pengendalian persediaan dan perusahaan umumnya
dapat mengurangi investasi persediaan mereka dengan mengkomputerisasi
catatan persediaan.
Karena sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan-perusahaan sangat
berhati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu.
Banyak waktu manajer dan staf yang dihabiskan untuk mengevaluasi dampak
sistem itu pada organisasi. Menimbang-nilai CBIS, dengan menggunakan
gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif, adalah langkah kunci dalam
mencapai sumber daya yang berharga ini.
Dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus
CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir,
bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini
disebut siklus hidup sistem (system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap
berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5)
Penggunaan.
Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung
beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat
dinamis kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi,
sehingga sistem itu harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem
membentuk suatu pola lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya
dan harus diganti, suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap
perencanaan.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka
untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung
jawab atas siklus hidup sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai
pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Manajer ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya
komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam perusahaan.
Seiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan
mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer
mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus
menyediakan dukungan yang diharapkan. Saat manajer memilih untuk
memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama
untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan
mengevaluasi solusi alternatif, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras
dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database, dan menjaga
kemutakhiran sistem. Semua kegiatan tersebut akan dapat dilakukan dalam
waktu relative singkat apabila perusahaan telah menggunakan sistem informasi
berbasis komputer.
PENUTUP
Kemajuan jaman ditandai dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, termasuk di dalamnya kemajuan di bidang teknologi informasi.
Suatu lembaga selalu membutuhkan informasi yang terkini dan memiliki akurasi
yang cukup tinggi untuk mendukung pengambilan kebijakan-kebijakannya,
apabila ingin meraih keunggulan kompetitif. Informasi menjadi sangat penting bagi siapapun yang ingin menguasai keunggulan. Informasi adalah salah satu
dari lima jenis utama sumber daya yang dapat dipakai oleh manajer. Semua
sumber daya termasuk informasi dapat dikelola. Pengelolaan informasi semakin
penting seiring dengan rumitnya kegiatan bisnis yang setiap saat membutuhkan
informasi yang akurat dan demi pelayanan yang memuskan pada para
pelanggan. Pengelolaan informasi juga lebih menantang sejalan dengan
perkembangan kemampuan komputer saat ini.
Produk komputer digunakan oleh berbagai pihak untuk bahan
pengambilan keputusan, terutama seorang manajer dalam suatu perusahaan.
Saat para manajer melakukan fungsi dan perannya, memerlukan dukungan
informasi yang akurat, cepat dan tepat agar dapat melakukan tugasnya secara
efektif dan efisien. Hal ini akan terwujud apabila manajer memiliki keahlian
dalam bidang komunikasi dan pemecahan masalah dengan pengetahuan tentang
komputer dan informasi. Selanjutnya pengelolaan informasi akan merupakan
sebuah sistem, yang saling tergantung sekaligus bersinergi antar berbagai
komponen yang membentuk sistem tersebut. Sistem ini dikenal dengan sistem
informasi. Karena digunakan untuk membantu manajer dalam mengambil
kebijakan maka disebut dengan sistem informasi manajemen.
Akibat perkembangan lembaga yang dikelolanya manajer tidak hanya
mengelola sumber daya fisik saja, tetapi juga sumber daya konseptual. Sumber
daya konseptual sangat abstrak sehingga sulit untuk dikelola. Cara
pengelolaannya adalah dengan mengubah menjadi simbol-simbol yang memiliki
value (nilai), sehingga dapat dikalkulasi. Cara pengelolaan sumber daya
koseptual ini yang paling tepat adalah dengan menggunakan bantuan mesin,
dalam hal ini komputer. Dengan demikian sistem informasi manajemen akan
lebih efektif apabila dikelola atau berbasis komputer. Sistem informasi berbasis
komputer tersebut lebih dikenal sebagai (computer-based information system)
atau CBIS.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset.
Brown, Carol V., dan Bostrom, Robert P. (Spring:1994). “Organization Designs
for the Management of End-User Computing: Reexamining the
Contingencies.” Journal of Management Information System.
Cale, Edward G., Jr., dan Kanter, Jerry. (Number 1: 1998). “Aligning Information
Systems and Business Strategy : A Case Study”. Journal of Information
Technology Management.
Mirani, Rajesh, dan King, William R. 1994. “The Development of a Measure for
End – User Computing Support,” Decision Sciences.
Moekijat, 1988, Sistem Informasi Manajemen, Bandung : CV Remaja Karya.
Raymond McLeod, Jr. dan George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen
(terjemahan). Jakarta: PT Indeks
Siagian, S.P, 1984, Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta :
Gunung Agung.
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Martono, 2001, Sistem Informasi
Manajemen, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yoder, D. 1964. Handbook of Personnel Management and Labour Relation, New
York: Long Man.
Yogiyantoro HM, 1990, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur, Yogyakarta : Andi Offset.
_____, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer : Konsep Dasar dan
Komponen, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE
Yoon, Younghoc. (Spring : 1999). “Discovering Knowledge in Corporate
Databases.” Information Systems Management.
BIODATA :
Saliman, lahir di Kutasari, Purbalingga, 3 Agustus 1966 adalah Lektor Kepala
pada Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Kamis, 21 November 2013
Kamis, 24 Oktober 2013
tugas softskill sistem informasi manejemen
tugas softskill sistem informasi manejemen
nama : saipul anwar
kelas : 2db04
npm : 36112789
pengertian sistem informasi manejemen
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif by : Muhammad Zamzami, S.E, M.M .
1. pengertian sistem:
Sistem merupakan sebuah obyek yang dikaji / dipelajari, dimana
memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri,
diantaranya secara umum obyek dibangun atas :
elemen (unsur pembentuk),
interface (penghubung antar elemen),
boundary (batasan aktivitas atau lingkup),
environment (pengaruh lingkungan),
activity (aktivitas pada setiap elemen atau pada obyek itu
sendiri)
goal (tujuan yang ingin dicapai)
Pendefinisian sistem dapat dilakukan dalam dua pendekatan,
yaitu pendekatan atas fisik dan pendekatan atas fungsi:
•Secara fisik, sistem adalah sekumpulan dariunsur / elemen yang berinteraksi dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, sebagai contoh : sistem tatasurya,
sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem
komputerisasi, sistem informasi
• Secara fungsi, sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu,
contoh: sistem peminjaman buku, sistem
penjualan, sistem marketing, sistem belajar Ditinjau dari aspek fisik
1.2. devinisi sistem:
1. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai
seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan
lainya untuk suatu tujuan bersama
Kamus Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen yang
saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi
2. Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsur
seperti masukan (input) , pengolahan (processing) ,
serta keluaran(output), dan ciri pokok sistem menurut
Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam
suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai
dengan saling berhubungan dan mempunyai satu
fungsi atau tujuan utama.
3.Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok
elemen-elemen yangterintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari
elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan
dengan baik maka dihubungkan mekanisme control. Untuk
lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan
3.pengertian informasi
Pengertian Informasi itu sendiri adalah sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannya adalah untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut. Dari pengertian secara singkat barusan dapat kita pahami bahwa informasi itu sendiri sebelum dikirimkan kepada penerima pasti melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Misal informasi itu disampaikan melalui televisi. Pasti akan dilakukan perekaman menggunakan sebuah kamera yang tujuannya membuat penerima informasi itu bisa mengerti apa informasi yang disampaikan.
3.1definisi informasi:
Menurut H.M. Yogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur pengertian informasi sebagai berikut:
“informasi merupakan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata serta terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan yang akan datang.”
Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen memberikan pengertian informasi sebagai berikut:
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan datang.”
Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
4 pengertian manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur."[1] Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[2] Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[3] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
4.1 devinisi manajemen
nama : saipul anwar
kelas : 2db04
npm : 36112789
pengertian sistem informasi manejemen
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif by : Muhammad Zamzami, S.E, M.M .
1. pengertian sistem:
Sistem merupakan sebuah obyek yang dikaji / dipelajari, dimana
memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri,
diantaranya secara umum obyek dibangun atas :
elemen (unsur pembentuk),
interface (penghubung antar elemen),
boundary (batasan aktivitas atau lingkup),
environment (pengaruh lingkungan),
activity (aktivitas pada setiap elemen atau pada obyek itu
sendiri)
goal (tujuan yang ingin dicapai)
Pendefinisian sistem dapat dilakukan dalam dua pendekatan,
yaitu pendekatan atas fisik dan pendekatan atas fungsi:
•Secara fisik, sistem adalah sekumpulan dariunsur / elemen yang berinteraksi dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, sebagai contoh : sistem tatasurya,
sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem
komputerisasi, sistem informasi
• Secara fungsi, sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu,
contoh: sistem peminjaman buku, sistem
penjualan, sistem marketing, sistem belajar Ditinjau dari aspek fisik
1.2. devinisi sistem:
1. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai
seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan
lainya untuk suatu tujuan bersama
Kamus Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen yang
saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi
2. Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsur
seperti masukan (input) , pengolahan (processing) ,
serta keluaran(output), dan ciri pokok sistem menurut
Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam
suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai
dengan saling berhubungan dan mempunyai satu
fungsi atau tujuan utama.
3.Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok
elemen-elemen yangterintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari
elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan
dengan baik maka dihubungkan mekanisme control. Untuk
lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan
3.pengertian informasi
Pengertian Informasi itu sendiri adalah sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannya adalah untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut. Dari pengertian secara singkat barusan dapat kita pahami bahwa informasi itu sendiri sebelum dikirimkan kepada penerima pasti melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Misal informasi itu disampaikan melalui televisi. Pasti akan dilakukan perekaman menggunakan sebuah kamera yang tujuannya membuat penerima informasi itu bisa mengerti apa informasi yang disampaikan.
3.1definisi informasi:
Menurut H.M. Yogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur pengertian informasi sebagai berikut:
“informasi merupakan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata serta terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan yang akan datang.”
Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen memberikan pengertian informasi sebagai berikut:
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan datang.”
Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
4 pengertian manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur."[1] Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.[2] Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[3] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
4.1 devinisi manajemen
1. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
2. Selanjutnya, Hilman
mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan
tertentu disebut manajemen.
3. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan.
Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu
sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen
adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary
ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk
melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara
melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
sumber : wikipedia.id
http://herugan.com/pengertian-defenisi-dan-fungsi-fungsi-manajemen
http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm
http://jamil15.wordpress.com/2012/10/06/pengertian-informasi/
http://semua-ad.blogspot.com/2013/06/definisi-dan-pengertian-informasi.html
Sabtu, 22 Juni 2013
Top 8 Negara Dengan Koneksi Internet Paling Cepat
BeritUnik.net - Kecepatan Sambungan Internet rata-rata di dunia hanya 2 mbps, kecepatan yang mungkin terdengar bagus, sampai Anda menemukan bahwa pengguna internet lain mempunyai 30 Kali lipat kecepatan dari rata – rata dan membayar hanya beberapa sen untuk mendapatkannya
Banyak pekerjaan perlu dilakukan untuk memberikan semua orang akses yang sama ke internet. Sampai saat itu, kesempatan terbaik untuk mendapatkan layanan yang lebih baik dan lebih terjangkau akan terus berkembang. inilah 8 tempat terbaik untuk ditinggali bila anda mendambakan internet yang cepat.
1. Jepang – 60 Mbps.
Biaya per Mbps 27 ¢ per bulan. sedangkan di AS $3.33

2. Korea Selatan – 34,66Mbps

Meskipun tidak dalam kecepatan rata-rata, Korea Selatan adalah nomor satu dalam kecepatan asal, yang berarti bahwa rata-rata, file download yang lebih cepat di Korea Selatan daripada yang mereka lakukan di tempat lain di dunia.
Kecepatan rata-rata Dunia 7 mbps untuk download, tapi di Seoul, Korea Selatan, kecepatan download rata-rata 34,66 mbps, yang hanya sedikit lebih cepat dari rata-rata nasional.Akses internet cepat di Korea Selatan juga cukup murah rata-rata hanya 45 ¢ per mbps per bulan.
3. Latvia – Rata – rata 28 mpbs.

Negara Latvia sendiri mengklaim kecepatan Internet rata-rata 24 mbps, walaupun kami tidak memiliki data untuk biaya rata-rata pelayanan di sana.
4. Finlandia – 22 Mbps

Kesenjangan antara terbaik ketiga negara dan kedua untuk internet yang cepat lebih luas daripada yang Anda kira. Pengguna di Finlandia membayar lebih dari 6 kali lipat lebih mahal dari Korea Selatan untuk sambungan mereka, tetapi kecepatan rata-rata hanya 22 mbps (yang lambat bila dibandingkan dengan Jepang). Anda juga mungkin ingat bahwa Finlandia adalah negara pertama yang memiliki akses internet universal diakui sebagai hak hukum.
5. Republik Moldova – 21,4 mbps,

menempatkannya tepat di bawah Finlandia, meskipun biaya sambungan data tidak tersedia.
6. Swedia – 18 Mbps

Swedia Meskipun memiliki kecepatan rata-rata lebih lambat, pengguna membayar hanya 63 ¢ per megabyte rata-rata, harga yang sejauh ini merupakan terendah di Eropa dan di antara yang terendah di dunia.
7. Perancis – mendekati 18 Mbps

With citizens downloading at an average of nearly 18 mbps, French internet users are among the world’s elite. Dengan kecepatan download rata-rata hampir 18 mbps, pengguna internet Perancis diantara yang paling elit di dunia. Masalahnya adalah bahwa mereka membayar hampir 3 kali lipat Swedia.
8. Belanda – 9 Mbps
biaya tertinggi di barat, $ 4,33 per Mbps bandwidth.

Data menunjukkan bahwa kecepatan yang tercepat di Asia dan Eropa, adalah Polandia walaupun biayanya $ 13,00 per mbps per bulan .
kisah bung karno part 3
Zaman Soekarno keras pada Israel
Nama negeri zionis Israel sebenarnya tak asing di telinga rakyat Indonesia. Sejak zaman PresidenSoekarno , Indonesia kukuh menolak mengakui keberadaan Israel sebagai suatu negara.
Sebab, negeri Bani Israil itu menjajah tanah rakyat Palestina. Hal itu tentu tak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.
Meski segala bentuk rayu dilakukan Israel terhadap Indonesia, Bung Karno dan wakilnya Moh Hatta tak goyang atas pendiriannya. Salah satu contohnya adalah rencana Israel memberi pengakuan kedaulatan penuh kepada Indonesia pada 1950.
Saat itu, Bung Hatta hanya menjawab telegram dari Menteri Luar Negeri Israel Moshe Sharett itu dengan ucapan terimakasih. Bung Hatta tidak menerima pengakuan kedaulatan dari Israel.
Bahkan, rencana Israel untuk mengirim misi perdamaian ke Indonesia ditolak mentah-mentah oleh proklamator kemerdekaan RI itu. Penolakan itu disampaikan Hatta dalam sebuah surat balasan yang dikirimkannya kepada Sharett pada Mei 1950.
Sikap keras juga ditunjukan oleh Bung Karno terhadap Israel. Bung Karno dengan tegas menyebut Israel sebagai penjajah. Bung Karno dengan tegas mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merebut tanah airnya dari penguasaan negeri Bintang Daud itu.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Bung Karno dalam pidatonya pada 1962 silam.
Tak hanya itu, Bung Karno bahkan dengan lantang menentang kepesertaan Israel dan Taiwan di Asian Games. Hal itu ditunjukan Bung Karno dengan tidak mengundang Israel dan Taiwan di Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta.
Atas sikap tegas Bung Karno itu, Komite Olimpiade Internasional (KOI) kemudian mencabut sementara keanggotaan Indonesia dalam organisasi tersebut. Tak kalah galak, Bung Karno lantas menyatakan Indonesia keluar dari KOI dan menggagas dibentuknya olimpiade tandingan dengan nama GANEFO (Games of the New Emerging Forces).
Zaman Soekarno ABG wanita jadi pejuang, era sekarang jadi germo
Siswi kelas 3 SMP Swasta di Surabaya, Jawa Timur menjadi mucikari. Selama enam bulan menjalani profesinya itu, NA (15), warga Surabaya itu sudah menjual tujuh anak baru gede (ABG) ke pria hidung belang.
Gadis ini bahkan sedang bugil di hotel ketika ditangkap polisi. NA juga tega 'menjual' kakak kandungnya pada pria hidung belang. Semua dilakukan demi mendapat materi, bisa punya HP bagus, pakaian modis dan bisa nongkrong di mal.
Entah kemarahan apa jika Presiden Soekarno yang sangat membanggakan pemuda dan pemudi Indonesia melihat kelakuan NA dan ABG masa kini yang menjadi pelacur.
Tahun 1947, Indonesia yang baru saja merdeka kembali diserang Belanda. Serangan yang dimulai 21 Juli 1947 itu membuat kocar-kacir pertahanan republik. Tapi seluruh rakyat Indonesia tak sudi dijajah kembali. Maka lahirlah slogan yang sangat terkenal 'sekali merdeka tetap merdeka!'
Pada saat negara terancam itulah Soekarno menyampaikan kekagumannya pada para gadis remaja Indonesia. Mereka turut bertempur mempertahankan kemerdekaan. Semangat dan pengorbanan mereka tak kalah dari kaum pria.
"Kaum perempuan bertempur juga. Revolusi kami telah memberikan kemerdekaan bagi kaum perempuan. Mereka tidak lagi menjadi warga negara kelas dua. Di masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit kami memiliki panglima perempuan dan beberapa ratus tahun setelah itu gadis Indonesia di desa-desas sekeras mereka," kata Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.
Soekarno menggambarkan para remaja putri kala itu. Mereka bertempur dengan rambut dikepang, mengenakan celana panjang dan menyandang senapan otomatis.
"Para perempuan muda itu berjalan ke mana-mana dengan sabuk peluru diselempangkan ke badannya. Sementara perhiasan yang dikenakannya adalah senapan yang mengkilat," kenangSoekarno .
Soekarno pun menceritakan sekretarisnya yang berasal dari Pulau Tello. Dia gadis yang periang dan cantik. Tapi ketika pecah perang, dia ikut berjuang melawan Belanda. Dan betapa terkejutnyaSoekarno ketika gadis itu membawakan hadiah dalam keranjang.
Apa isinya? Ternyata kepala seorang tentara Belanda!
Soekarno terkejut bukan main. Tapi keadaan saat itu memang kacau. Tentara Belanda pun membantai penduduk sipil dengan kejam. Jika tentara Belanda berpatroli dan melihat ada yang mengenakan lencana merah putih, maka mereka akan memaksa orang tersebut menelan lencana yang terbuat dari kaleng itu.
Ironisnya para ABG mengisi kemerdekaan dengan menjadi germo dan pelacur.
sumber : http://www.merdeka.com/tag/b/bung-karno/index3.html
kisah bung karno part 2
Cerita sedih Soekarno tak punya uang untuk pernikahan putrinya
Soekarno hidup menderita di akhir hidupnya. Dia menjalani tahanan rumah dan selalu dijaga ketat oleh tentara. Pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto memperlakukan proklamator RI ini sebagai pesakitan.
Soekarno tak punya uang simpanan di akhir hidupnya. Ketika salah seorang putrinya hendak menikah, Soekarno tak punya uang. Dengan malu dan terpaksa, dia meminta bantuan salah seorang istrinya, Yurike Sanger, untuk mencarikan utangan Rp 2 juta.
Dengan pengawalan ketat, Soekarno menemui Yurike. Wanita itu menangis melihat Soekarno. Tak ada lagi kegagahan yang dulu tampak. Sosok Soekarno kini tua dan renta karena tekanan batin.
"Mas tak ingin diberi stempel sebagai bapak yang gagal. Yang jadi persoalan utama, Mas tidak punya uang. Hidupku selama ini sama sekali untuk bangsa dan negara, sama sekali untuk kepentingan nasional," beber Soekarno dengan getir.
Untungnya beberapa hari kemudian Yurike bisa mendapatkan uang itu. Dia mendapat pinjaman lunak dari seorang pengusaha.
Hal itu diceritakan Yurike Sanger dalam memoarnya yang ditulis Kadjat Adra'i dan diterbitkan Komunitas Bambu.
Peristiwa lain terjadi tahun 1969, saat itu Rachmawati Soekarnoputri menikah dengan Martomo Pariatman Marzuki. Soekarno dengan penjagaan ketat tentara Orde Baru datang ke pernikahan itu. Suasana sungguh mengharukan. Fatmawati, istri Soekarno menyambut suami yang lama tidak ditemuinya. Fatmawati pun sedih melihat kondisi Soekarno yang kurus dan lemah.
Dengan kasar tentara itu mengusir Fatmawati agar tak mendekati Soekarno. Presiden pertama ini benar-benar diperlakukan seperti narapidana.
Saat Sukmawati menikah, peristiwa itu terulang lagi. Soekarno semakin lemah. Dia bahkan harus dipapah saat naik tangga. Soekarno menangis tersedu-sedu melihat putrinya menikah. Hadirin pun menangis melihat Soekarno sangat tak berdaya.
Tapi tidak demikian dengan para penjaga Soekarno. Tanpa belas kasihan mereka mendorongSoekarno masuk mobil saat jam kunjungan berakhir. Saat Soekarno hendak melambaikan tangan, para tentara itu menarik tangan Soekarno dengan kasar.
Tak ada bedanya dengan memperlakukan bandit jalanan. Inilah senjakala sang pemimpin besar revolusi. Dicampakkan bangsanya sendiri.
Kisah Pasukan Baret Merah RPKAD hadang konvoi Presiden Soekarno
12 Anggota Kopassus TNI AD menjalani persidangan perdana kasus penyerangan Lapas Cebongan hari ini. Para prajurit baret merah tersebut didakwa atas penyerangan yang menewaskan Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanes Juan Mambait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Motif mereka menuntut balas kematian Serka Heru Santoso yang dihajar hingga tewas di Hugo's Cafe.
Ada cerita antara pasukan korps Baret Merah ini dengan Presiden Soekarno di senjakala kekuasaannya. Setelah mengeluarkan surat perintah 11 Maret 1966, kekuasaan Soekarno terus dipreteli. Soekarno memang masih presiden, tapi kekuasaan sudah dipegang Mayjen Soeharto .
Suasana Jakarta sangat menegangkan pada saat itu. Tentara berpatroli keliling kota dengan panser dan truk. Di setiap ruas jalan, satu regu tentara bersenjata dan kawat berduri merupakan pemandangan lazim.
Ceritanya, tanggal 18 Maret 1966, Soekarno akan berangkat ke Istana Bogor. Sesuai protap kepresidenan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) mengawal Soekarno . Mereka mengibarkan bendera kuning kepresidenan. Artinya jelas, ini rombongan resmi. Presiden bukan dalam keadaan incognito atau penyamaran.
Komandan DKP AKBP Mangil Martowidjojo menceritakan saat dramatis tersebut dalam buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang yang ditulis wartawan Senior Julius Pour, terbitan Kompas.
Baru berjalan puluhan meter, di depan sudah ada barikade. Mereka dicegat sepasukan RPKAD yang dipimpin seorang kapten di dekat Air Mancur, Jl Medan Merdeka Barat.
"Bapak berada di mobil nomor dua, paling depan jip DKP, nomor tiga mobil yang saya naiki dan ditutup oleh jip DKP. Begitu konvoi berhenti, sesuai prosedur, semua anak buah saya langsung berhenti melindungi mobil bapak sambil melepas kunci pengaman senjata," kata Mangil.
Saat itu DKP bersenjatakan senapan otomatis AR-15 yang lebih canggih dari AK-47 yang dibawa RPKAD. Mangil tak takut menembak jika keselamatan Soekarno terancam.
"Stop, ini rombongan siapa? teriak kapten RPKAD itu.
Mangil menjawab tegas. "Kalau Kapten melihat bendera di mobil kedua, sebagai perwira ABRI harusnya tahu. Ini konvoi resmi Presiden Republik Indonesia."
"Tetap harus diperiksa," balas kapten berbaret merah itu.
Mangil tak mau kalah. "Silakan. Tetapi, sebelum kapten bergerak maka kami harus tembak lebih dulu. Sebab tanggung jawab kami sebagai DKP jelas tidak pernah mengizinkan perjalanan Presiden RI terhalang," tegas Mangil.
Dua perwira tersebut adu urat. Anak buah mereka bersiaga dengan tegang. Menggengam senapan yang siap menyalak. RPKAD adalah pasukan elite terbaik. Mereka juga yang membebaskan RRI dari tangan PKI. RPKAD menduduki Halim dan mereka juga yang akhirnya menemukan sumur tua di Lubang Buaya berisi jenazah para jenderal. Ini pasukan pemukul andalan Soeharto saat itu.
Ada cerita antara pasukan korps Baret Merah ini dengan Presiden Soekarno di senjakala kekuasaannya. Setelah mengeluarkan surat perintah 11 Maret 1966, kekuasaan Soekarno terus dipreteli. Soekarno memang masih presiden, tapi kekuasaan sudah dipegang Mayjen Soeharto .
Suasana Jakarta sangat menegangkan pada saat itu. Tentara berpatroli keliling kota dengan panser dan truk. Di setiap ruas jalan, satu regu tentara bersenjata dan kawat berduri merupakan pemandangan lazim.
Ceritanya, tanggal 18 Maret 1966, Soekarno akan berangkat ke Istana Bogor. Sesuai protap kepresidenan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) mengawal Soekarno . Mereka mengibarkan bendera kuning kepresidenan. Artinya jelas, ini rombongan resmi. Presiden bukan dalam keadaan incognito atau penyamaran.
Komandan DKP AKBP Mangil Martowidjojo menceritakan saat dramatis tersebut dalam buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang yang ditulis wartawan Senior Julius Pour, terbitan Kompas.
Baru berjalan puluhan meter, di depan sudah ada barikade. Mereka dicegat sepasukan RPKAD yang dipimpin seorang kapten di dekat Air Mancur, Jl Medan Merdeka Barat.
"Bapak berada di mobil nomor dua, paling depan jip DKP, nomor tiga mobil yang saya naiki dan ditutup oleh jip DKP. Begitu konvoi berhenti, sesuai prosedur, semua anak buah saya langsung berhenti melindungi mobil bapak sambil melepas kunci pengaman senjata," kata Mangil.
Saat itu DKP bersenjatakan senapan otomatis AR-15 yang lebih canggih dari AK-47 yang dibawa RPKAD. Mangil tak takut menembak jika keselamatan Soekarno terancam.
"Stop, ini rombongan siapa? teriak kapten RPKAD itu.
Mangil menjawab tegas. "Kalau Kapten melihat bendera di mobil kedua, sebagai perwira ABRI harusnya tahu. Ini konvoi resmi Presiden Republik Indonesia."
"Tetap harus diperiksa," balas kapten berbaret merah itu.
Mangil tak mau kalah. "Silakan. Tetapi, sebelum kapten bergerak maka kami harus tembak lebih dulu. Sebab tanggung jawab kami sebagai DKP jelas tidak pernah mengizinkan perjalanan Presiden RI terhalang," tegas Mangil.
Dua perwira tersebut adu urat. Anak buah mereka bersiaga dengan tegang. Menggengam senapan yang siap menyalak. RPKAD adalah pasukan elite terbaik. Mereka juga yang membebaskan RRI dari tangan PKI. RPKAD menduduki Halim dan mereka juga yang akhirnya menemukan sumur tua di Lubang Buaya berisi jenazah para jenderal. Ini pasukan pemukul andalan Soeharto saat itu.
Tapi jangan remehkan DKP, mereka polisi pilihan. Sudah mengawal Soekarno sejak proklamasi dibacakan tanggal 17 Agustus 1945.
Kesetiaan DKP pada Soekarno sudah terbukti seratus satu persen. Keberanian mereka telah menyelamatkan Soekarno dari beberapa kali percobaan pembunuhan. Kali ini pun mereka siap bertempur habis-habisan.
Kesetiaan DKP pada Soekarno sudah terbukti seratus satu persen. Keberanian mereka telah menyelamatkan Soekarno dari beberapa kali percobaan pembunuhan. Kali ini pun mereka siap bertempur habis-habisan.
RPKAD dan DKP, para prajurit yang siap tempur untuk membela apa yang mereka yakini.
Untunglah akhirnya Kapten RPKAD tersebut mengalah. Dia membiarkan rombongan Soekarnomelintas tanpa perlu digeledah. Rombongan pun melaju mulus sampai Bogor.
Tapi Jenderal Soeharto tak membiarkan insiden itu berlalu begitu saja. Tanggal 23 Maret 1966,Soeharto membubarkan Tjakrabirawa. Pengawalan Istana diserahkan ke Polisi Militer Angkatan Darat. Tidak sampai di situ, tanggal 16 Agustus 1967, Soeharto membubarkan DKP. Seluruh personel DKP dikembalikan ke Korps Brimob berdasarkan perintah Panglima Korps Brimob.Soeharto tahu loyalitas para pengawal Soekarno ini.
Soeharto akhirnya menahan Soekarno hingga proklamator ini meninggal dunia tanggal 21 Juni 1970.
Untunglah akhirnya Kapten RPKAD tersebut mengalah. Dia membiarkan rombongan Soekarnomelintas tanpa perlu digeledah. Rombongan pun melaju mulus sampai Bogor.
Tapi Jenderal Soeharto tak membiarkan insiden itu berlalu begitu saja. Tanggal 23 Maret 1966,Soeharto membubarkan Tjakrabirawa. Pengawalan Istana diserahkan ke Polisi Militer Angkatan Darat. Tidak sampai di situ, tanggal 16 Agustus 1967, Soeharto membubarkan DKP. Seluruh personel DKP dikembalikan ke Korps Brimob berdasarkan perintah Panglima Korps Brimob.Soeharto tahu loyalitas para pengawal Soekarno ini.
Soeharto akhirnya menahan Soekarno hingga proklamator ini meninggal dunia tanggal 21 Juni 1970.
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno meninggal dunia tanggal 21 Juni 1970. KekuasaanSoekarno secara perlahan dipreteli penguasa Orde Baru. Sejak 1 Oktober 1965, awan hitam mulai melingkupi senjakala di hari-hari terakhir Soekarno.
Jenderal Soeharto saat itu menguasai hampir seluruh kekuatan militer. Orang yang dianggap PKI atau Soekarnois dengan mudah ditangkap dan dibunuh. Banjir darah dimana-mana.
Di tengah kondisi yang semakin mencekam, sekitar tahun 1967 para loyalis Soekarno meminta agar sang presiden pergi ke luar negeri untuk sementara. Jika keadaan sudah aman, Soekarno bisa kembali ke Indonesia. Saat itu Soekarno banyak memiliki sahabat di luar negeri. Tentu dengan mudah mereka akan memberikan bantuan.
Apa jawaban Soekarno?
"Saya tidak mau. Masak saya harus meninggalkan rakyat dalam kondisi seperti itu," kata Soekarnotegas.
Kalau ke luar negeri tidak mau, mereka meminta Soekarno bersembunyi di Jawa Timur saja. Daerah itu dikenal sebagai tanah kelahiran sang proklamator. Loyalis Soekarno di sana militan. Sebagian besar kekuatan militer di sana juga mendukung Soekarno.
Lagi-lagi Soekarno tidak mau. Hal ini tentu membuat kesal para loyalisnya. Hal itu diceritakan dalam buku 'Hari-hari Terakhir Soekarno' yang ditulis Peter Kasenda dan diterbitkan Komunitas Bambu.
"Bung Karno ini kok apa-apa tidak mau. Maunya apa? Keadaan Bung Karno sudah seperti ini. Kita ingin Bung Karno selamat. Semestinya Bung Karno menurut" kata Nyonya Supeni yang mewakili para pendukungnya.
Soekarno yang semula diam, angkat bicara. Dia mengingatkan tahun 1957, kapal induk Amerika Serikat sudah berlayar ke perairan Indonesia. AS kala itu membantu pemberontakan PRRI/Permesta di Sulawesi dan Sumatera. AS menyumbang dana dan senjata untuk memecah Indonesia. Kini, jika dirinya pergi, pasti AS akan melakukan hal itu lagi.
"Kalau saya pergi ke luar negeri atau saya pergi ke Jawa Timur dan kemudian terjadi perang saudara melawan orang yang hendak menjatuhkan saya. Kamu tahu saya tidak bisa melihat pertumpahan darah di antara kita sendiri. Tidak," tegas Soekarno.
Soekarno bicara panjang lebar soal pencapaian Indonesia merebut Irian Barat dari Belanda. Sayang sekali negara persatuan yang sudah membentang dari Sabang sampai Merauke terpecah-pecah karena perang saudara.
"Ingatlah, biar saya tenggelam asal negara kesatuan Republik Indonesia tetap eksis," kata Soekarno.
Soekarno memilih takdirnya. Kelak dia akan dimasukkan tahanan rumah oleh pemerintahan Orde Baru hingga meninggal. Nasib Bapak Bangsa ini berakhir tragis. Tumbal untuk revolusi Indonesia.
Jenderal Soeharto saat itu menguasai hampir seluruh kekuatan militer. Orang yang dianggap PKI atau Soekarnois dengan mudah ditangkap dan dibunuh. Banjir darah dimana-mana.
Di tengah kondisi yang semakin mencekam, sekitar tahun 1967 para loyalis Soekarno meminta agar sang presiden pergi ke luar negeri untuk sementara. Jika keadaan sudah aman, Soekarno bisa kembali ke Indonesia. Saat itu Soekarno banyak memiliki sahabat di luar negeri. Tentu dengan mudah mereka akan memberikan bantuan.
Apa jawaban Soekarno?
"Saya tidak mau. Masak saya harus meninggalkan rakyat dalam kondisi seperti itu," kata Soekarnotegas.
Kalau ke luar negeri tidak mau, mereka meminta Soekarno bersembunyi di Jawa Timur saja. Daerah itu dikenal sebagai tanah kelahiran sang proklamator. Loyalis Soekarno di sana militan. Sebagian besar kekuatan militer di sana juga mendukung Soekarno.
Lagi-lagi Soekarno tidak mau. Hal ini tentu membuat kesal para loyalisnya. Hal itu diceritakan dalam buku 'Hari-hari Terakhir Soekarno' yang ditulis Peter Kasenda dan diterbitkan Komunitas Bambu.
"Bung Karno ini kok apa-apa tidak mau. Maunya apa? Keadaan Bung Karno sudah seperti ini. Kita ingin Bung Karno selamat. Semestinya Bung Karno menurut" kata Nyonya Supeni yang mewakili para pendukungnya.
Soekarno yang semula diam, angkat bicara. Dia mengingatkan tahun 1957, kapal induk Amerika Serikat sudah berlayar ke perairan Indonesia. AS kala itu membantu pemberontakan PRRI/Permesta di Sulawesi dan Sumatera. AS menyumbang dana dan senjata untuk memecah Indonesia. Kini, jika dirinya pergi, pasti AS akan melakukan hal itu lagi.
"Kalau saya pergi ke luar negeri atau saya pergi ke Jawa Timur dan kemudian terjadi perang saudara melawan orang yang hendak menjatuhkan saya. Kamu tahu saya tidak bisa melihat pertumpahan darah di antara kita sendiri. Tidak," tegas Soekarno.
Soekarno bicara panjang lebar soal pencapaian Indonesia merebut Irian Barat dari Belanda. Sayang sekali negara persatuan yang sudah membentang dari Sabang sampai Merauke terpecah-pecah karena perang saudara.
"Ingatlah, biar saya tenggelam asal negara kesatuan Republik Indonesia tetap eksis," kata Soekarno.
Soekarno memilih takdirnya. Kelak dia akan dimasukkan tahanan rumah oleh pemerintahan Orde Baru hingga meninggal. Nasib Bapak Bangsa ini berakhir tragis. Tumbal untuk revolusi Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)