universitas gunadarma

Senin, 17 November 2014

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER



PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Pengendalian umum dirancang untuk menjamin bahwa seluruh system computer dapat berfungsi secara optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan yang direncanakan.
RUANG LINGKUP PENGENDALIAN BERBASIS KOMPUTER
Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
Ruang lingkup sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang
dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
ALAT-ALAT/ KOMPONEN PENGENDALIAN BERBASIS SISTEM INFORMASI
Alat-alat / komponen pengendalian berbasis sistem informasi terdiri sebagai berikut :
1.   Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
PENGENDALIAN MEKANISME SECARA ONLINE
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
Sumber: http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2009/12/pengendalian-intern.html
http://duniaakuntansi2011.blogspot.com/2011/06/pengendalian-sistem-informasi-berbasis.html
http://ibenk9.blogspot.com/2014/11/sistem-informasi-berbasis-komputer.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem

nama : saipul anwar
kelas  : 3db04
npm   : 36112789

pengendalian Sistem Informasi Akuntansi




Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  •  Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  •  Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  •  Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:
  •     Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
  •     Sistem buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  •     Sistem pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

A.
Risk exposure adalah resiko-resiko yang dihadapi suatu entitas dari operasi usahanya dan yang memiliki konsekwensi keuangan. Eksposure resiko muncul bukan karena tidak ada pengendalian internal namun karena pengendalia internal yang kurang memadai. Eksposure resiko bisa menghalangi suatu entitas untuk mencapai tujuannya. Eksposure resiko bisa berasal dari dalam (internal) entitas maupun dari luar (eksternal) entitas.
Contoh –contoh risk exposure sebagai berikut:
• Kos yang berlebihan
• Pendapatan yang menurun
• Kehilangan aset
• Kesalahan-kesalahan akuntansi yang tidak disengaja
• Bisnis yang berhenti
• Pencurian aktiva
• Tindakan kekerasan dan bencana alam
• Kecurangan dan kejahatan kerah putih (white collar crime),dll.
B.  Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian terdiri atas faktor-faktor berikut ini.
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi.
3. Struktur organisasional.
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.
6. Kebijakan dan praktek-praktek dalam SDM.
7. Pengaruh-pengaruh eksternal.



c. Sistem akuntansi
Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi. Hal ini berarti akuntan harus memahami:
1. Transaksi diawali.
2. Data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
3. File komputer diakses dan diperbarui.
4. Data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi.
5. Informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan eksternal.

 d. Procedure keamanan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur tersebut antara lain :
    a. Pengendalian Pemrosesan Informasi, berupa :
Pengendalian umum; berhubungan dengan operasi pusat data sebagai suatu keseluruhan dan mencakup pengendalian uang dihubungkan dengan berbagai kejadian-kejadian, seperti organisasi pusat data, pemeliharaan dan pengakuisisian sistem hardware dan software, prosedur-prosedur pendukung dan pemulihan.
Pengendalian Aplikasi;  berhubungan dengan pemrosesan jenis-jenis transaksi yang spesifik, seperti nota pelanggan, pembayaran pemasok, dan penyiapan penggajian.  Juga menyangkut otoritas yang tepat, dokumen-dokumen dan catatan-catatan, serta pengecekan secara manual maupun komputerisasi.
    b. Pengendalian fisik, merupakan jenis aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi tradisional yang menerapkan prosedur manual.  Adapun kategori tradisional dari aktivitas pengendalian ini adalah :
Otorisasi transaksi; dimana formulir kegiatan personel merupakan kontrol otorisasi yang sangat penting dalam sistem pembayaran gaji.
Pemisahan tugas; mencakup pemisahan tugas antara pelaksana transaksi, pencatat transaksi, dan pemelihara asset yang diperoleh dari transaksi.  Serta pemisahan tugas dalam bagian pemrosesan data elektronik dan pemisahan di antara bagian  pemrosesan data elektronik dengan bagian-bagian pemakai data.  Pemisahan tugas perlu dilakukan untuk mengurangi kekeliruan dan ketidakberesan serta mengoreksinya sendiri.
Supervisi; wilayah lain yang berisiko adalah time keeping. Adakalanya pegawai “clock-in” untuk pegawai lain yang telat atau absen.  Supervisor harus mengamati proses clock-in ini dan merekonsiliasi time card dengan kehadiran actual.
Catatan akuntansi
Kontrol akses; aktiva-aktiva yang berkaitan dengan sistem pembayaran gaji adalah tenaga kerja dan kas.  Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan akuntansi.  Kontrol atas akses ke dokumen sumber dan catatab dalam sistem pembayarab sangat penting, seperti halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi Independent.

Keseluruhannya membantu memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil dalam mencapai tujuan perusahaan. Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
Pelimpahan tanggung jawab.
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/11/komponen-pengendalian-intern.html
  

nama : saipul anwar
kelas  : 3db04
nmp   : 36112789

Rabu, 08 Oktober 2014

Pembuatan model data dan design database minggu 1

model design database
Pengertian Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Konsep dasar dari database adalah kumpulan dari catatan-catatan atau potongan dari pengetahuan

Jenis data base
.      MySQL, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Oracle (sebelumnya Sun dan MySQL AB). Merupakan pengolah database yang paling banyak digunakan di dunia dan lazim diterapkan untuk aplikasi web. Database mysql memang banyak di gunakan sekarang bahkan facebook juga menggunakannya.
2.      SQLite, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh D. Richard Hipp. Dikenal sebagai pengolah database yang sangat kecil ukuran programnya, sehingga lazim ditanamkan di berbagai aplikasi komputer, misalnya di web browser. Database jenis ini juga biasanya digunakan oleh orang untuk aplikasi android.
3.      Microsoft SQL Server, merupakan aplikasi pengolah database yang dikembangkan oleh Microsoft dan bersifat proprietary (komersial),namun tersedia juga versi freeware-nya. Lazim digunakan di berbagai versi Microsoft Windows. Database ini hampir sama dengan mysql tapi masih mudah mysql dalam pembuatannya.
4.      Oracle, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary (komersial), dikembangkan oleh Oracle Corporation. Pengolah database ini terbagi dalam beberapa varian dengan segmen dan tujuan penggunaan yang berbeda-beda. Database jenis ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang besar karena database ini sangat mahal.
5.      IBM DB2, merupakan aplikasi pengolah database yang dikembangkan IBM secara proprietary (komersial). DB2 terbagi menjadi 3 varian, yaitu DB2 untuk Linux – Unix – Windows, DB2 untuk z/OS (mainframe), dan DB2 untuk iSeries (OS/400).
6.      PostgreSQL atau Postgres, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh PosgreSQL Global Development Group. Tersedia dalam berbagai platform sistem operasi seperti Linux, FreeBSD, Solaris, Windows, dan Mac OS.
7.      MongoDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh 10gen. Tersedia untuk berbagai platform sistem operasi dan dikenal telah digunakan oleh situs Foursquare, MTV Networks, dan Craigslist.
8.      WebDNA, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat freeware, dikembangkan oleh WebDNA Software Corporation. Didesain untuk digunakan di web.
9.      Apache Derby (sebelumnya dikenal sebagai IBM Cloudscape), merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Lazim digunakan di program Java dan untuk pemrosesan transaksi online.
10.  Sybase, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary (komersial), dikembangkan oleh SAP. Ditargetkan untuk pengembangan aplikasi mobile.
11.  CouchDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Difokuskan untuk digunakan di server web.
12.  Redis, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Salvatore Sanfilippo (disponsori oleh VMware. Difungsikan untuk jaringan komputer.
13.  Firebird, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Firebird Project. Lazim dijalankan di Linux, Windows dan berbagai varian Unix.
Ruang lingkup data base
ruanag lingkup sebuah sistem basis data terlihat jelas melalui arsitektur basis data tersebut:
Arsitektur Basis Data
  1. Standalone, DBMS, database, aplikasi database ditempatkan pada suatu komputer dan hanya bisa diakses dan digunakan oleh pengguna dari komputer tersebut.
  2. Sistem Terpusat,  merupakan suatu sistem basis data yang menempatkan basis data beserta segala ruang lingkupnya kedalam suatu komputer server tertentu. Tugas dari komputer server ini adalah melayani permintaan data dari berbagai komputer pengguna.
  3. Sistem Client Server (Sistem Basis Data Terdistribusi), merupakan sistem basis data dimanabasis data disimpan pada beberapa komputer server. Komputer-komputer server dalam sistem terdistribusi saling berhubungan/berkomunikasi satu sama lain untuk menunjang kinerja pelayanan terhadap cient.

Sistem basis data sendiri merupakan wujud dari sistem pengolahan terhadap basis data itu sendiri yang kemudian data dari basis data tersebut siap untuk diberikan kepada pengguna.

Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data atau Database Management System yang kemudian disingkat menjadi DBMS adalah sekumpulan intruksi-intruksi yang digunakan untuk mengelola suatu basis data yang selanjutnya akan di berikan kepada pengguna. Secara umum DBMS dibagi menjadi sub-sub intruksi. Antara lain:
  • Data Definition Language
Data Definition Language (DDL) merupakan sekumpulan intruksi yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari suatu basis data, di dalamnya termasuk record, indeks, elemen data, kunci elemen, dan relasinya. DDL terdiri dari berbagai instruksi-instruksi seperti pembuatan database baru, pembuatan tabel barudan sebagainya.
  • Data Manipulation Language (DML)
Merupakan sekumpulan instruksi yang digunakan untuk melakukan operasi manipulasi data di dalam suatu sistem basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, dan  mengubah data. Contoh dari instruksi-instruksi DML adalah:
  1. Pemasukan field
  2. Perubahan pada data yang sudah disimpan
  3. Pengambilan data
  4. Penghapusan data
Kisah sukses oracle
Lawrence (Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun demikian.
Ia keluar dari University of Illinois pada tahun kedua kuliah. Setelah itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system. Ia tertarik mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya Edgar F. Codd mengenai database system berjudul “Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.”
Ketika pertama kali mengetahui bahwa kedua orang tuanya bukanlah orang tua kandungnya, Larry merasa hidup terlalu kejam padanya. Layaknya bocah 12 tahun lainnya, ia menanggapinya dengan perasaan kecewa yang mendalam. Kehidupannya, yang bisa dibilang jauh dari memuaskan, membuat jiwa pemberontak tumbuh di dalam dirinya. Larry tidak sadar, bahwa kerasnya kehidupan yang ia rasakan kelak akan menempanya menjadi salah satu orang paling sukses didunia.
Dibesarkan Orangtua Angkat
Berdarah Yahudi, Lawrence Joseph Ellison lahir pada 17 Agustus 1944 di Bronx, New York. Ibunya, Florence Spellman, saat itu baru berusia 19 tahun dan belum menikah. Siapa ayahnya hingga kini masih menjadi misteri. Pada usia 9 bulan, Larry terkena penyakit pneumonia. Ia lalu diserahkan pada bibinya di Chigago untuk diadopsi.
Maka sejak saat itu, Larry dibesarkan oleh Lilian Spellman Ellison dan suaminya, Louis Ellison. Dari kedua orang tua angkatnya inilah Larry memperoleh nama Ellison. Mereka tinggal disebuah apartemen sederhana di South Shore, Chigago, di mana banyak keturunan Yahudi kelas menengah ke bawah tinggal.
Larry kecil, meskipun menyimpan jiwa pemberontak didalam dirinya, dia adalah anak yang cerdas. Ia terutama sekali menyukai pelajaran matematika dan ilmu pasti. Ketika berumur 12 tahun, ia baru mengetahui bahwa ia bukanlah anak kandung keluarga Ellison. Hal ini cukup membuatnya menyerah, tapi ia tidak menyerah.
Drop Out Kuliah Karena Kurang Biaya
Setelah lulus SMA, Larry melanjutkan kuliah di fakultas Fisika Universita Illinois, Urbana, Champaign. Larry mengingat ibu angkatnya sebagai sosok yang hangat dan penuh cinta. Sebaliknya, ayah angkatnya memiliki sifat yang keras, kurang mendukung dan tidak ramah. Peruntungan Larry berubah ketika ibu angkatnya meninggal. Selama ini, ibu angkatnya inilah yang menjadi sandaran ekonomi keluarga mereka. Akibatnya, Larry terpaksa berhenti kuliah pada akhir tahun kedua masa studinya. Meski begitu ia sempat menyabet penghargaan sebagai Science Student of The Year.
Larry Ellison lalu memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk kehidupan dia dan ayahnya. Segala macam pekerjaan dilakoninya. Sisa dari penghasilan, sedikit demi sedikit ditabungnya. Ia memiliki impian, suatu waktu nanti dapat melanjutkan kuliahnya dengan biaya sendiri.
Setelah tabungannya terkumpul agak banyak, Larry mendaftar pada Univeritas Chigago. Hanya satu semester ia kuliah. Rupanya dana yang dimiliki Larry tidak cukup untuk membiayai semua kebutuhan pendidikannya. Ia pun lalu keluar dari tempat itu, lagi-lagi karena terkendala masalah dana.
Menerjuni Dunia Komputer
Ayahnya yang memang dikenal sebagai sosok yang kurang mendukung, meyakinkan Larry bahwa ia tidak dapat berbuat apapun untuk hidupnya. Larry tidak putus asa. Kata-kata ayahnya ini justru dijadikannya cambuk untuk memilih nasibnya sendiri. Larry ingin memberikan bukti pada ayahnya bahwa ia bukanlah seperti yang ayahnya kira.
Sebagai pengganti kuliahnya, Larry memilih mengambil kursus komputer dengan biaya relative murah. Ia bekerja di departemen store untuk membiayai hidupnya dan juga kursusnya. Di tempat kursus inilah ia mulai menumbuhkan kecintaannya terhadap dunia komputer.
Membangun Oracle
Setelah selesai kursus, Larry memutuskan pindah ke Berkeley California. Dengan membawa sedikit uang, hanya cukup untuk membeli fast food, ia bertekad memperoleh penghidupan yang lebih layak, Bermodalkan ijasah kursusnya, selama delapan tahun berikutnya Larry terus berpindah-pindah kerja. Awalnya, ia bekerja sebagai teknisi computer di Fireman’s Fund. lalu bekerja di Bank Wells Fargo, juga sebagai teknisi komputer.
Karier Larry baru benar benar berkembang setelah ia bekerja di Ampex sebagai programmer. Ketika bekerja ditempat ini, Larry menciptakan sebuah system database canggih yang dinamakan Oracle. Oracle diciptakan setelah Larry membaca makalah yang ditulis oleh Edgar F Codd berjudul “A Relational Model of data for Large Shared Data Bank”. Atasan Codd di IBM mungkin gagal melihat nilai komersil dari pemikirannya, namun tidak dengan Larry. Jiwa bisnis larry berkata bahwa konsep Structured Query Language (SQL) hasil pemikiran Codd jika dikembangkan dengan tepat akan mendatangkan banyak uang.
Maka pada tahun 1977, bersama dengan CEO Ampex, Robet Miner dan rekannya Ed Oates, Larry mendirikan perusahaan miliknya sendiri dengan nama Software Development Labs. Modal yang digunakan hanya sebesar $2000 USD. Tahun 1979, nama perusahaan ini berganti menjadi Relational Software Incorporation sebelum berubah lagi menjadi Oracle Corporation di tahun 1983.
Perusahaan ini berhasil memenangkan kontrak membangun system manajemen database relational milik Central Intelligent Agency (CIA). Sukses dengan pekerjaan pertamanya, Oracle kebanjiran pesanan. Perusahaan-perusahaan besar macam Wright Patterson Air Force Base dan IBM telah menanti untuk digarap. Nama Oracle pun menanti untuk berkibar.
Pelajaran dari larry Ellison : Totalitas Bisa Berarti Segalanya!
Dengan serangkaian strategy akuisisinya, Larry Ellison berhasil menambah market sharenya dari Oracle. Larry juga pernah menjabat sebagai direktur di Apple Computer Inc, berjasa membawa Oracle menjadi perusahaan software terbesar kedua didunia setelah Microsoft. Ia dikabarkan getol mengobarkan perang menjadi yang pertama. Persaingan keduanya ramai dibicarakan di Silicon Valley.
Larry menolak jika ia selalu dikait-kaitkan dengan ambisi untuk menjatuhkan Microsoft dari puncak. “Percaya atau tidak, saya menghabiskan sebagian besar waktuku untuk memikirkan rangkaian e-bussiness kami”, server aplikasi kami, server database kami…” ucap larry meluruskan. Maksudnya, ia tetap tidak terganggu dengan keberadaan pesaingnya itu. Semua hal yang dilakukannya semata untuk kepentingan Oracle. Justru totalitas yang matang ditempa kerasnya kehidupan semacam inilah yang menjadikan Larry Ellison sebagai musuh yang paling diamati oleh Bill Gates.
Sumber : http://bisnis.cc/

saipul anwar
3db04
36112789